Porosnusantaranews,BALIKPAPAN – Gerakan Putra Putri Asli Kalimantan (Geppak) resmi melantik jajaran pengurus DPW, DPC, hingga PAC se-Kalimantan Timur untuk periode 2025–2030. Pelantikan tersebut dibarengi dengan perayaan HUT ke-16 Geppak yang digelar meriah di Hotel Grand Tiga Mustika, Balikpapan, pada Sabtu (13/9/2025).
Ketua Umum Geppak, Saipurrahman alias Ipul Gambut, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para tamu undangan yang telah hadir dan mendukung perjalanan organisasi. Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus yang baru dilantik, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
“Harapan kami, seluruh pengurus dapat menjalankan organisasi ini dengan baik dan mampu bersinergi dengan pemerintah daerah serta aparat lainnya, sesuai dengan amanat AD/ART. Jangan menjadi pesaing bagi ormas lain, tapi justru harus bermitra dan berjalan berdampingan,” tegasnya.
Ipul menegaskan, Geppak bukan organisasi tandingan. “Kita bukan kompetitor, tapi mitra. Kita ingin membangun Kalimantan Timur bersama-sama,” ucapnya. Ia juga menambahkan bahwa Geppak berkomitmen menghapus stigma negatif terhadap ormas.
“Selama ini, ormas sering dicap preman. Kami ingin menghapus citra itu dengan menunjukkan sikap santun dan berkontribusi nyata. Salah satu caranya adalah mengangkat budaya lokal, seperti silat tradisional ‘kuntau’, yang hampir punah,” ujarnya.
Menurut Ipul, Geppak kini sudah memiliki cabang di berbagai daerah, seperti Balikpapan, Paser, Berau, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Bontang, dan Samarinda. Bahkan sudah merambah ke tingkat nasional, termasuk di Banjarmasin, 13 kabupaten/kota, dan wilayah Jabodetabek.
Geppak sempat vakum akibat wafatnya ketua umum sebelumnya. Namun kini, dengan semangat baru, Geppak bangkit tanpa mengandalkan donasi atau sumbangan. “Kami ingin mandiri dan membuktikan bahwa ormas juga bisa membawa manfaat lewat pelatihan-pelatihan kerja sama dengan perusahaan, termasuk pelatihan operator alat berat,” jelas Ipul.
Pemerintah Apresiasi Geppak
Wali Kota Balikpapan, melalui Asisten Tata Pemerintahan Zulkifli, menyampaikan apresiasinya atas peran aktif Geppak.
“Geppak telah menjadi wadah silaturahmi putra-putri Kalimantan dan berperan penting memperkuat persatuan bangsa. Ulang tahun ini bukan sekadar seremoni, tapi momentum refleksi dan menyusun langkah ke depan,” ujar Zulkifli.
Ia juga berpesan agar pengurus baru menjaga integritas, membangun organisasi dengan semangat persaudaraan, menjadi teladan generasi muda, dan bersinergi dengan berbagai pihak.
“Eksistensi ormas diukur dari seberapa besar manfaat yang dirasakan masyarakat. Semoga Geppak terus solid dan memberi kontribusi nyata,” imbuhnya.
Fokus pada Budaya dan Pendidikan
Ketua DPW Geppak Kaltim, Marhan Agus, menjelaskan filosofi yang diusung dalam periode ini adalah “Mengangkat Batang Tarandam” simbol mengangkat hal-hal berharga yang selama ini terpendam.
“Kami ingin angkat budaya Kalimantan, seperti kuntau yang bukan hanya bela diri, tapi punya nilai historis dan filosofi. Kami ingin budaya ini dikenal, tidak hanya secara lokal, tapi juga nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Geppak juga terbuka bagi budaya-budaya lain di luar Kalimantan, meski prioritas tetap pada kekayaan budaya lokal.
Tak hanya budaya, Geppak Kaltim juga rutin mengadakan kegiatan sosial seperti Jumat Berkah, bantuan saat Ramadan, dan pendirian posko diacara haul Guru Sekumpul yang belum lama ini tercatat ada 9 posko aktif. Ini bagian dari upaya mengikis citra negatif ormas di mata masyarakat.
“Paradigma ormas selalu dikaitkan dengan premanisme dan anarkisme. Ini yang kami ingin ubah. Kami ingin menunjukkan ormas bisa lebih dewasa dan menjadi bagian solusi, bukan masalah,” tegas Marhan.
Dengan komitmen kuat, Geppak berharap bisa bersinergi dengan pemerintah, TNI-Polri, dan berbagai pihak untuk mendukung ketertiban, keamanan, dan pembangunan Kalimantan Timur yang lebih baik. (mto)
Tulis Komentar