Iklan Dua

Fraksi NasDem Soroti Pengangguran hingga Stunting dalam Pembahasan RPJMD Balikpapan 2025–2029

$rows[judul]

Porosnusantaranews,BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan kembali menggelar rapat paripurna, pada Kamis (31/7/2025), yang kali ini berlangsung di Ballroom Hotel Grand Senyiur. Agenda utama rapat tersebut adalah penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota penjelasan Wali Kota mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan tahun 2025–2029.


Fraksi NasDem, melalui juru bicaranya Siska Anggraeni, menjadi salah satu yang menyampaikan tanggapan. Ia membuka penyampaiannya dengan mengajak seluruh peserta rapat untuk bersyukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan hadir dalam forum tersebut. Siska juga menyelipkan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya kebakaran di musim kemarau dan menghemat penggunaan air bersih, mengingat debit air Waduk Manggar terus mengalami penurunan.


“Fraksi NasDem juga mengucapkan selamat Hari Anak Nasional yang diperingati pada 23 Juli lalu. Dengan tema ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat’, kami mengajak semua pihak memberi ruang dan peran lebih besar bagi anak-anak sebagai generasi penerus,” ujarnya.


Menanggapi nota penjelasan RPJMD yang sebelumnya disampaikan Wali Kota pada 24 Juli, Fraksi NasDem mengapresiasi berbagai capaian positif, seperti pertumbuhan ekonomi pascapandemi yang rata-rata mencapai 3,6% selama 2020–2024. Selain itu, angka kemiskinan yang turun ke 2,23% pada 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 82,62%, serta kenaikan PDRB dari Rp151,31 juta pada 2020 menjadi Rp214,11 juta di 2024, juga dinilai sebagai pencapaian yang patut diapresiasi.


Namun, NasDem juga menyoroti sejumlah catatan penting yang perlu menjadi perhatian serius Pemkot. Salah satunya adalah tingkat pengangguran terbuka yang masih cukup tinggi, yakni mencapai 6,2%.


“Kondisi ini perlu segera ditanggapi melalui pembukaan lapangan kerja baru dan mendorong kerja sama dengan pelaku usaha di Balikpapan,” tegas Siska.


Di sektor kesehatan, NasDem menekankan perlunya upaya yang lebih serius dalam menangani stunting. Data menunjukkan prevalensi stunting di Balikpapan masih berada di angka 19,3% per tahun 2024. Fraksi ini mendesak agar persoalan tersebut dimasukkan dalam program prioritas pemerintah kota.


Tak hanya itu, tingginya ketergantungan Balikpapan terhadap dana transfer dari pusat yang mencapai 70,10% juga menjadi perhatian. NasDem menilai perlu ada langkah konkret untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Dalam paparannya, Fraksi NasDem juga menyinggung sembilan isu strategis yang harus dijawab dalam lima tahun ke depan. Mulai dari reformasi birokrasi, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, penyediaan air bersih, pengendalian banjir, hingga penguatan ekonomi kreatif dan pembangunan kota yang ramah anak.


Sebagai salah satu kekuatan politik di DPRD, NasDem menegaskan komitmennya untuk terus terlibat aktif dalam penyusunan dan pengawasan pelaksanaan RPJMD serta APBD. Fraksi ini menilai, peran pengawasan DPRD sangat penting agar kebijakan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan sesuai kondisi daerah.


“NasDem berharap terjalin kerja sama yang baik antara DPRD dan pemerintah kota dalam mewujudkan Balikpapan sebagai kota layak huni dan masyarakatnya semakin sejahtera,” tutup Siska. (mto) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)