Iklan Dua

Edukasi Politik Jadi Jalan Menuju Kesejahteraan, Sigit Wibowo Ajak Warga Balikpapan Lebih Melek Demokrasi

$rows[judul]

Porosnusantaranews,BALIKPAPAN – Pemahaman politik yang benar bisa menjadi pintu masuk menuju kesejahteraan sosial. Pesan inilah yang dibawa anggota DPRD Kalimantan Timur dari Fraksi PAN, Sigit Wibowo, saat berdialog langsung dengan warga RT 05 Kelurahan Damai, Balikpapan, dalam agenda Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-7, pada Rabu (30/7/2025).


Acara yang mengangkat tema “Keterkaitan antara Politik dan Kesejahteraan Sosial” ini menghadirkan narasumber Ruddy Iskandar dan Joko Prasetyo, serta dimoderatori oleh Imam Sutejo Kurniawan. Puluhan warga hadir dan terlibat aktif dalam diskusi, termasuk tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat, Andi.


Menurut Sigit, kegiatan ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan amanat dari berbagai regulasi—mulai dari UU No. 23 Tahun 2014 hingga Permendagri No. 36 Tahun 2010—yang mendorong peran DPRD dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.


“Dulu kekuasaan direbut lewat perang, sekarang cukup lewat politik. Tapi bukan politik yang gaduh, melainkan yang mencerdaskan dan membawa kesejahteraan,” ujar Sigit dalam paparannya.


Ia menegaskan, demokrasi sejati tidak hanya bicara soal memilih pemimpin lima tahunan, tapi juga menyangkut akses masyarakat terhadap kebijakan, keadilan sosial, dan pelayanan publik. Ia membedakan antara demokrasi politik, yang menjamin hak rakyat dalam berdemokrasi, dan demokrasi ekonomi, yang berbasis keadilan dan kebersamaan, sesuai Pasal 33 UUD 1945.


“Negara harus hadir di sektor strategis. Jangan sampai ekonomi kita dikuasai segelintir orang. Kita bukan negara liberal,” tambahnya.


Sigit juga mencontohkan negara-negara Skandinavia sebagai model welfare state yang patut diadaptasi. Ia menyebut program seperti BPJS sebagai fondasi awal menuju sistem jaminan sosial yang kuat di Indonesia.


“Stabilitas politik itu berdampak langsung ke pelayanan publik. Jadi, politik itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari,” tegasnya.


Suasana diskusi pun semakin cair dan edukatif saat sesi kuis seputar Pancasila dan Sumpah Pemuda 1928 digelar, mengundang tawa dan antusiasme warga.


Sementara itu, Ruddy Iskandar dari Kesbangpol Balikpapan menjelaskan, politik sebenarnya sudah berlangsung di lingkup kecil seperti pemilihan ketua RT atau dalam proses pengambilan keputusan di keluarga.


“Politik itu cara mencapai tujuan. Bahkan memilih sekolah untuk anak juga bagian dari keputusan politik,” jelas Ruddy.


Ia mengajak warga lebih cermat dalam menggunakan hak pilih, tidak tergoda janji kosong, dan aktif mengawasi kinerja para pemimpin.


“Kalau ada janji BPJS gratis atau sekolah tanpa biaya, jangan puas hanya lihat di baliho. Awasi dan tuntut realisasinya. Kalau tidak ditepati, pemilu berikutnya jadi momen evaluasi rakyat,” ujarnya.


Menutup kegiatan, Sigit membuka sesi dialog untuk menampung langsung aspirasi warga. Berbagai isu seputar pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial mengemuka dalam forum tersebut.


“Saya datang bukan hanya untuk bicara, tapi untuk mendengar. Semua masukan ini akan kami bawa ke DPRD untuk diperjuangkan,” ujar Sigit di akhir acara. (mto) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)