Porosnusantaranews,BALIKPAPAN – Upaya membumikan nilai-nilai ketahanan keluarga terus dilakukan anggota DPRD Kaltim. Kali ini, giliran Nurhadi Saputra, SH, MH, yang turun langsung ke tengah warga untuk mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga.
Sosialisasi digelar di RT 29 Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, pada Sabtu (16/8/2025), dan disambut antusias warga. Bukan sekadar mendengar, warga juga aktif bertanya dan berdiskusi, menjadikan suasana semakin hidup.
Dalam acara itu, Ketua RT 29 Sulaeman Pasudi, tokoh masyarakat, serta antusias warga setempat hadir. Diskusi makin berbobot dengan hadirnya akademisi dan praktisi hukum Rustam Jaouhary, SH, MH sebagai narasumber. Mardiani bertindak sebagai moderator.
Perda Jadi Panduan, Keluarga Jadi Pilar
Di hadapan warga, Nurhadi menekankan bahwa Perda ini adalah panduan penting bagi pemerintah daerah dalam memperkuat peran keluarga sebagai pilar utama ketahanan sosial.
"Ketahanan keluarga itu kondisi dinamis. Artinya, keluarga harus kuat secara fisik, mental, dan spiritual. Tujuannya agar tercipta keluarga yang mandiri, harmonis, dan tahan uji," jelas Nurhadi Saputra.
Ia menambahkan, Perda ini mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam memperkuat fondasi keluarga.
"Kalau kebutuhan fisik dan spiritual bisa dipenuhi secara seimbang, maka keluarga bisa menjalankan fungsinya secara maksimal. Ujungnya, lahir dan batin bisa sejahtera," ujar politisi PPP ini.
Komunikasi Jadi Kunci
Sementara itu, Rustam Jaouhary mengajak warga untuk tidak sekadar mendengarkan, tapi juga mulai berubah dari dalam. Ia menegaskan, ketahanan keluarga tidak bisa dilepaskan dari komunikasi dan karakter yang kuat.
"Keluarga itu pondasi masyarakat. Tapi pondasi itu akan rapuh kalau komunikasinya tidak jalan. Jadi, yang utama harus dibangun adalah komunikasi," ungkap Rustam.
Ia juga menyinggung soal cara berpikir yang menentukan bagaimana seseorang memaknai hidup.
"Masalah itu soal cara pandang. Kalau kita lihat sebagai penghalang, ya akan menghambat. Tapi kalau kita anggap sebagai tantangan, itu bisa jadi pemicu untuk maju," katanya.
Tak hanya bicara, Rustam pun mengajak warga berdialog langsung, menyemangati mereka untuk lebih optimistis dan terbuka pada perubahan.
“Perda ini bagus, tapi tidak akan berdampak kalau kita sendiri tidak mau berubah. Jadi, ubah cara pikir dulu, baru dampaknya terasa,” pesannya.
Suasana makin semangat saat Rustam memotivasi warga agar tak menyerah menghadapi persoalan hidup.
“Jangan jadi mayat hidup yang hanya mengikuti arus. Kita harus hidup, benar-benar hidup. Bergerak, mulai dari diri sendiri, dari keluarga,” ucapnya disambut tepuk tangan.
Warga Apresiasi Kehadiran Nurhadi
Ketua RT 29 Sulaeman Pasudi mengapresiasi langkah Nurhadi yang mau turun langsung ke lapangan dan menyapa warga.
“Kami sangat senang dan berterima kasih. Penjelasan yang disampaikan Pak Nurhadi dan narasumber sangat bermanfaat, terutama soal bagaimana membangun keluarga yang tangguh,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan serupa terus dilakukan agar warga makin paham pentingnya peran keluarga dalam menjaga harmoni sosial. (mto)
Tulis Komentar